• Jelajahi

    Copyright © Kupas Fakta
    Best Viral Premium Blogger Templates

     


    Iklan

    Mobile recent

    Trik Menggiurkan Penipu Mencari Korbannya Diiming-iming Hasil Bagi Dua

    Sabtu, 29 Juli 2023, Juli 29, 2023 WIB Last Updated 2023-07-29T05:39:05Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Kota Bekasi, kupasfakta.com - Seorang oknum penipu mencatut nama orang lain yang masih teman calon korban yang mau ditipu. Penipu ini semula menelepon dan mengatakan ada urusan bisnis dan mengajak kerja sama. Mengaku ada Camera Digital Canon sitaan pemerintah atas dokumennya tidak lengkap, sehingga barang itu disita pemerintah atau Bea Cukai.

    Penipu yang mengatas namakan SM. Sementara SM masih teman calon korbannya yaitu penulis berita ini. Di awal cerita penipu ini mengganti nomor teleponnya karena nomor lama sudah tidak bisa WhatsApp (WA), korban calon yang mau ditipu percaya saja, karena merasa temannya. Ternyata penipu ini hanya mencatut nama SM. Karena merasa teman otomatis tidak ada kecurigaan, apalagi selalu memanggil Tulang, SM selama ini memanggil Tulang kepada calon korban mau ditipu ini, jadi tidak menaruh curiga.

    Kecurigaan dari awalnya, ketika penipu ini menelepon beda suaranya dengan suara SM aslinya. SM suaranya dalam telepon ngebas atau besar, sementara oknum penipu ini kecil suaranya tidak seperti suara SM aslinya. Tetapi penulis berita ini atau calon yang mau ditipu berpikiran mungkin beda suaranya karena flu atau sakitlah, karena bisa beda suara jika seseorang sakit flu (Influenza). Eh, ternyata kecurigaan itu benar bukan SM aslinya, dia hanya mencatut nama SM.

    Penipu mengajak kerja sama bisnis untuk menjual Camera Digital Canon dengan harga murah dibandrol satu unit Camera Digital Canon hanya Rp 3,5 juta/unit. Semrntara di pasaran harganya lebih dari Rp 6 juta/unit. Penipu ini berceritra bahwa nomor telepon penulis berita ini (calon korban mau ditipu) sudah diberikan kepada calon pembeli Camera itu yang disebut namanya Chandra Wijaya (Asiong).

    Tidak lama kemudian Chandra itu menelepon penulis berita ini atau calon korban yang mau ditipu dan mengatakan, benarkah ini nama sipolan..... ya benar. Jadi benar pemilik Camera Digital Canon itu, ya benar, jawab sipenulis berita ini sesuai kesepakatan dalam pembicaraan telepon dengan si penipu, berbicara dengan bahasa Batak, bahwa si penipu itu punya barang hasil lelang negara yaitu Camera Digital Canon itu. Kata sipenipu Tulang jangan bilang bahwa kita saling kenal, kata sipenipu itu.

    Chandra calon pembeli Camera Digital Canon selalu mendesak supaya harga barang diputuskan berapa per-unitnya. Sipenipu sudah membuat rincian harganya Rp 3,8 juta/unit, tetapi jika pembeli menawar bilanglah harganya Rp 3,7 juta/unit atau Rp 3,6 juta/unit, nanti harga net-nya Rp 3,5 juta/unit, ujar sang penipu. Chandra pertama nawar Rp 3 juta/unit, tapi penulis berita ini menjawab sangat jauh sekali pak Chandra harga Rp 3,8/unit, tapi masih bisa digoyang kata penulis berita calon korban mau ditipu itu kepada Chandra.

    Chandra minta lagi penawaran menjadi Rp 3,4 juta/unit, dijawab penulis berita ini bahwa net-nya Rp 3,5 juta/unit. Oleh Chandra Wijaya alias Asiong itu mau jika harga itu Rp 3,5 juta/unit. Dia memesan 50 unit Camera Digital Canon tersebut dan segera direalisasikan, karena menurut Asiong barang itu sangat butuh mau dikirim ke Semarang. Harga Camera Digital Canon jika dibandrol dengan harga Rp 3,5 juta/unit dikali 50 unit berarti sekita Rp 175.000.000,- lunasnya dalam cerita itu.

    Pembayaran Camera itu pertama 50% atau Rp 87.500.000,- dibayarkan melalui Rekening Bendahata Gudang DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) dan sisanya 50% lagi dibayarkan ke Rekening penulis berita ini, yang diiming-iming penipu nanti dibagi dua antara sipenipu dan penulis berita ini. Mendengarnya enak sekali karena sekejap dapat duit sekitar Rp 43.500.000,- siapa tidak tergiur dengan angin surga penipu itu.

    Kemudian karena pembayaran pertama melalui Rekening Bendahara Gudang seperti yang dikatakan penipu. Oleh penipu itu mengirimkan Nomor Rekening Bendahara Gudang itu harus sipenulis berita calon yang mau ditipu ini mengirimkan No Rek trtsebut. Tetapi jawab penulis berita ini kepada penipu harus ketemu dulu dan harus melihat barangnya di gudang. Jawab sipenipu kami masih rapat di kantor DJKN katanya menghindar. Karena dia tidak mau bertemu Rekening Bendahara Gudang itupun tidak dikirimkan penulis berita ini. Katena jika itu dikirimkan sipunilis berita inilah menjadi korban dituntut Chandra mengembalikan uang, karena barang tidak ada padahal uang sudah ditransfer Rp 87.500.000,-

    Karena sipenulis tidak mau mengirimkan No Rek Bendahara Gudang, penipu dan Chandra pun curiga karena sudah terbaca niat penipuan kedua orang yang mengaku penjual dan pembeli Camera Digital Canon. Mulailah nomor Hp kadang nyala kadang mati dan penulis berita langsung kirimkan berita media online yang ditulis penulis berita ini, berangsur-angsur senyap yang tadinya berapi-api dan bersemangat. Ternyata mereka salah tipu. Lebih pintar yang mau ditipu dari penipunya, karena dapat membaca trik-trik penipuan itu.

    Diminta kepada seluruh masyarakat Indonesia supaya lebih berhati-hati dengan canggihnya teknologi sekarang, karena terbuka peluang besar untuk menipu. Jika ada telepon masuk tanpa nama jangan diangkat walau bolak balik ditelepon. Jika memang ada niat baiknya pasti awalnya di WA memberitahukan dirinya siapa. Tapi karena niat mau menipu dia menelepon terus dan jika diangkat disitulah Anda bisa terkena sirap mereka dan apa kemauan mereka akan dituruti. Tetapi hadapilah mereka dalam doa kepada Tuhanmu, supaya sirapnya musnah, sirna dan tidak bisa tembus. (Pas/Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini