• Jelajahi

    Copyright © Kupas Fakta
    Best Viral Premium Blogger Templates

     


    Iklan

    Mobile recent

    Proyek Pengecoran Halaman SMPN 33 Baru Beberapa Hari Sudah Retak-retak

    Kamis, 14 September 2023, September 14, 2023 WIB Last Updated 2023-09-14T08:45:21Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Plang Proyek

    Kota Bekasi, kupasfakta.com - Proyek Pemagaran dan Pengecoran Halaman SMPN 33 Kota Bekasi, dinilai kurang profesional. Dimana pengecoran halaman sekolah baru beberapa hari dikerjakan sudah retak-retak. Diduga tidak tepat adukan semen yang dipesan dari Baching Plant kurang pas sehingga menimbulkan retak-retak.

    Proyek SMPN 33 itu menyerap Anggaran sebesar lebih kurang Rp 96 juta. Dengan nomor kontrak: 602.1/SMPN 33-SPMK-04/PPK-BANDUNG/DPKPP yang dikerjakan atau Pelaksana PT. GARA SAMUDRA PERKASA dan pelaksanaan 60 hari kalender.

    Tampak pekerjaan sang kontraktor amburadul, sebab halaman sekolah baru dicor sudah retak-retak yang dinilai tidak berkualitas. Proyek tersebut adalah proyek yang bersumber dana dari APBD Kota Bekasi TA (Tahun Anggaran) 2023. Informasi yang diperoleh mengatakan, Pengecoran Halaman SMPN 33 tersebut hanya menurunkan 4 molen adukan semen dari baching plant.

    Biasanya mobil truck baching plant menurunkan adukan semen sekitar 7 kubik/mobil molen. Namun untuk halaman SMPN 33 tidak diketahui berapa kubik/truck dimuatnya yang diturunkan ke halaman sekolah yang sedang dicor. Jika pemborongnya memesan 7 kubik/truck molen, berarti untuk pengecoran halaman SMPN 33 hanya 28 kubik atau 4 truck dikali 7 kubik, demikian keterangan yang dihimpun.

    Mencermati pekerjaan pemborong SMPN 33 sepertinya luput dari pengawasan Dinas Perkimtan Kota Bekasi, hal itu terlihat dengan amburadulnya pelaksanaan pekerjaan tersebut, sehingga terkesan pelaksanaannya tidak profesional. Tidak diketahui ukuran kekerasan adukan semennya, apakah menggunakan adukan K350 atau K225 tidak jelas, ketika hal itu dipertanyakan kepada tukang yang bekerja di lapangan mereka tidak mengetahui ukuran kekerasan adukannya.

    Tak seorangpun di lapangan atau dilokasi proyek yang bisa diminta konfirmasinya. Menurut para tukang Pelaksana Proyek tidak ada dan Mandor pun tidak berada di tempat, sehingga sulit untuk diminta konfirmasinya. Oleh karena itu diminta kepada kepala Dinas Perkimtan Kota Bekasi, supaya memerintahkan pengawasnya turun ke lapangan khususnya ke SMPN 33 Kota Bekasi. Hingga memerintahkan kontraktor untuk memperbaiki pekerjaannya. (Sofian)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini