"Mangkraknya Gedung Jantung Terpadu, Seperti Apa Imbas terhadap Alkes yang diperuntukkan untuk GJT"
Akhirnya, pembangunan gedung jantung
terpadu RSUD Arifin Achmad Pekanbaru mangkrak juga. Sementara peralatan
kesehatan untuk gedung itu yang nilainya ratusan miliar apa kabarnya? Masih ada
atau juga jadi proyek mangkrak dan menjadi hantu?
Menanggapi pertanyaan media tentang hal
ini, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru (Dirut RSUD
AA), drg Wan Fajriatul Mamnunah SpKG malah menyuruh media bertemu dengan legal
RS.
Sebagai rumah sakit rujukan di Provinsi
Riau, rumah sakit Arifin Achmad telah menetapkan pelayanan jantung sebagai
salah satu layanan unggulan, namun dengan mangkraknya gedung jantung terpadu,
maka segala fasilitas sarana dan prasarana yang diperuntukkan di gedung jantung
terpadu tersebut, belum dapat difungsikan.
Alkes yang bernilai ratusan miliar yang
tujuannya diperuntukkan di gedung jantung terpadu itu sekarang dimana? dan
sudah seperti apa? ini menjadi pertanyaan publik, apakah nantinya Alkes
tersebut masih bisa sempurna saat di fungsikan, ini menjadi pertanyaan publik.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, saat
kunjungan kerjanya dua hari ke Riau awal tahun ini, Presiden RI Joko Widodo
menyempatkan diri mengunjungi RSUD AA. Bahkan presiden menyetujui bantuan alat
kesehatan (Alkes) Jantung yang akan diperuntukkan bagi GJT RSUD AA. Jumlahnya
seperti yang diberitakan awal tahun ini Rp135 milair.
Jumlah itu belum termasuk Alkes Jantung
yang sudah dibeli pihak RSUD AA tahun 2022 yang diperuntukkan untuk GJT
tersebut. Apakah Alkes yang dibeli pakai uang rakyat ratusan miliar itu masih
ada atau sudah menjadi “hantu” pula seperti proyek GJT sendiri.
Saat dikonfirmasi masalah ini ke legal RSUD
AA, Alvizt Vega Desra Saragih SH menyebutkan bahwa Alkes itu sedang didaftarkan
di Bapeten dan masih dalam daftar tunggu.
Kepala Dinas Kesehatan Riau, Zainal Arifin
yang dimintai konfirmasi masalah Alkes GJT RSUD AA ini menjawab jika hal itu
sebaiknya ditanyakan langsung ke pihak RSUD AA. Karena RSUD AA sudah BLUD dan
otonomi baik secara manajerial ataupun keuangan.
“Tanya langsung dengan pihak rumah sakit
ya, itu bukan kompetensi saya menjawab,” ungkapnya.
Namun, Zainal tidak menyangkal bahwa ada
pembelian alkes jantung akhir tahun lalu dan ada bantuan alkes jantung dari
presiden.
“Saya dengan begitu, tapi bagaimana dan
seperti apa prosesnya hingga saat ini saya tidak pula mengetahui secara detil,
RSUD AA kan sudah BLUD,” ungkapnya lagi.
Saat ditanya apakah kemungkinan alkes itu
akan rusak bila tidak digunakan atau diletakan pada tempat yang tidak tepat,
Zainal menyebut kemungkinan tentu ada. Tapi karena yang punya RSUD AA sebaiknya
media langsung bertanya ke pihak RSUD AA.
Semoga saja alkes bernilai ratusan miliar
itu masih ada dan dalam kondisi aman. (RED)