SIAK, Kupasfakta.com
Sejak
terjadinya kebocoran dan High Pressure System Pipa GS Zamrud - Minas beberapa
bulan lalu, sampai hari ini penanganan permasalahan tersebut tak kunjung
diselesaikan PT. Bumi Siak Pusako (PT. BSP). Sehingga diperkirakan telah
menimbulkan kerugian negara dan Pemda Ratusan Milliar Rupiah, bahkan hampir
mendekati Rp1 Triliun Rupiah
"Perhari ini
memprihatinkan sekali, minyak yang dikelola PT. BSP pada beku, perhari
saja sudah rugikan Negara dan Pemerintah Daerah Rp10 M, sekarang sudah hari ke
90 artinya sudah 900 M," Terang H. Sugianto yang juga merupakan salah satu
Bursa Kuat Balon Bupati Siak, Tahun 2024 ini.
Dalam broadcast itu juga H. Sugianto menjelaskan,
sepertinya Pemda Siak kurang serius mengurus dan mengawasi BUMD yang mengelola
di sektor Migas tersebut, buktinya saat ini PT. BSP sudah mendapatkan teguran
ke 2 dari SKK Migas terkait permasalahan yang dihadapi saat ini.
"Pemda Siak membiarkan kepercayaan pemerintah
pusat untuk mengelola Sumber Daya Alam di Sektor Migas namanya BUMD PT.BSP. Hal
itu tentunya karena kurang diurus Kepala Daerah terhadap kondisi yang terjadi
saat ini, karena itu merupakan Aset Daerah maka Pemda Kabupaten Siak harus
andil dan terlibat dengan serius, jangan sampai melihat ketidakmampuan PT. BSP
menangani masalah ini, akan berakibat pula diambil alih pusat nantinya," tutur
H. Sugianto lagi
Sementara itu, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Forum
Komunikasi Rakyat Indonesia Kabupaten Siak (Forkorindo), sangat prihatin atas
tidak mampunya PT. BSP menyelesaikan masalah kebocoran dan High Pressure System
pipa GS Zamrud-Minas dan menilai bahwa rekanan kontraktor yang ditunjuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut tidak cakap dan handal, hal tersebut terbukti
sampai hari ini permasalahan kebekuan minyak tersebut tidak juga teratasi dan
diprediksi merugikan Pemda Siak dan negara hampir 1 (satu) Triliun Rupiah
"Beginilah system kerjanya, diduga tidak
profesional dan serius menangani masalah kebocoran dan High Pressure System
pipa GS Zamrud - Minas ini, maka akan dipastikan PAD Kabupaten Siak akan
menurun. Ini bukan masalah main-main, apalah gunanya para petinggi PT.BSP
dibayar mahal apabila mengatasi permasalahan teknis di lapangan saja tak cakap
dan handal serta tidak mempunyai Planning yang matang," ucap Syahnurdin
kepada wartawan (10/06/2024) di kantornya.
"Kami sebagai masyarakat Siak, sangat prihatin
ya, terhadap kondisi PT. BSP saat ini mengenai masalah teknis yang terjadi di lapangan,
apalagi ini berkaitan dengan PAD Kabupaten Siak ke depannya, karena Hasil
Minyak Bumi inilah sebenarnya sumber penghasil terbesar utama untuk APBD
Kabupaten Siak," tutup Syahnurdin
Untuk diketahui, bahwa salah satu teguran yang
disampaikan kepada PT. BSP terkait dengan Penanganan High Pressure pada pipa
salur (Shipping Line) yang menyalurkan minyak produksi PT.BSP dari GS
Zamrud-NBS Minas yang terjadi sejak 2 Maret 2024 lalu, masih belum dapat
terselesaikan. Akibatnya terjadi kondisi Top Tank di GS Zamrud sehingga
dilakukan penutupan sumur sejak 4 Maret 2024 sampai sekarang, dan LPO sudah
mendekati 500 MB atau hampir 40 juta USD, serta terus bertambah hingga waktu
yang belum dapat dipastikan
Terkait hal tersebut SKK Migas meminta PT. BSP salah
satu isinya adalah PT.BSP harus menggunakan jasa pihak konsultan ketiga yang
memiliki Expertise di bidang Flow Assurance, yang sudah pernah menyelesaikan
permasalahan sejenis di PHR atau KKKS lain. Dan Segera melakukan penanganan
yang lebih aggressive, karena sudah kondisi 5 titik-titik yang diduga terdapat
hard congeal (Membeku).
Sampai berita ini diterbitkan, pihak manajemen PT. BSP,
media ini tidak memperoleh konfirmasi walau sudah beberapa kali dihubungi.
(Red)