Setelah melepaskan peserta dayung, Kadispar Siak H Tekad Perbatas Setia Dewa ST, MT, mengatakan kalau event SSBR 2024 ini merupakan yang kelima kali digelar di Kota Siak, dan diikuti oleh 27 tim.
“Awalnya, ada 32 tim yang mendaftar, termasuk tim dari Malaysia dan Singapura. Namun, mereka mundur sejak awal. Selain itu, di hari H, tim Dayung Podsi dari Bengkalis dan tim Dayung Kodim Siak juga tidak hadir, sehingga dinyatakan mundur. Alasan ketidakhadiran mereka belum kita ketahui,” papar H Tekad.
Kadispar H Tekad optimis, bahwa event pacu jalur SSBR ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi event besar seperti Pacu Jalur di Kuantan Singingi. Untuk itu, ia meminta dukungan dan kerjasama dari masyarakat dalam mempromosikan dan mendukung acara ini.
“Pacu Jalur di Teluk Kuantan dimulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten, dan kini menjadi event nasional. Saya yakin, dengan kerjasama dari semua pihak, SSBR ini bisa menjadi event besar dalam lima tahun ke depan, bahkan lebih besar dari Teluk Kuantan,” jelasnya lagi.
Lebih lanjut, Kadispar H Tekad menegaskan bahwa tujuan dari Pacu Jalur ini adalah untuk mempromosikan pariwisata Siak, khususnya di bidang sport tourism, guna menciptakan stimulus bagi transaksi ekonomi masyarakat.
“SSBR ini adalah upaya kita untuk mempromosikan Siak ke mancanegara. Jika promosi Siak maksimal, pengunjung akan semakin banyak, dan ini akan berdampak signifikan pada peningkatan ekonomi masyarakat Siak,” tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa Optimisme ini didasarkan pada data tahun 2023, di mana jumlah pengunjung wisata di Siak mencapai 980 ribu orang.
“Untuk tahun ini, kita berharap jumlah pengunjung ke Siak akan lebih meningkat lagi dengan adanya event-event yang kita adakan,” tutupnya. (Rls/Umar)
