“Festival Budaya Melayu Meriahkan Kota Pekan Baru, Lomba Berbalas Pantun Angkat Isu Karhutla dan Kelestarian Alam, Hingga Diminta Seluruh Masyarakat Untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan.”
Pekanbaru, kupasfakta.com
Gemuruh tepuk tangan dan suara pantun bersahutan mewarnai Festival Kreatif Budaya Melayu yang digelar di Lapangan Budaya Tengku Umar, Pekanbaru. Dalam acara yang mengangkat tema “Kelestarian Alam dan Pencegahan Karhutla” ini, adalah lomba berbalas pantun menjadi sorotan utama, menyampaikan pesan cinta lingkungan dengan sentuhan Budaya Melayu yang kental.
Acara ini turut dihadiri sejumlah pejabat penting yang menunjukkan dukungan penuh terhadap Pelestarian Budaya dan Lingkungan. Kapolda Riau Irjen Pol Dr. Hery Heryawan, SIK, MH, MHum, Kepala Dinas Pariwisata Prov Riau, Roni Rakhmat S.STP., M.Si, Walikota Pekanbaru H. Agung Nugroho, SE, MM, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol. Jeki Rahmat Mustika,SIK, Kadis Pariwisata Kota Pekanbaru Dra. Hj. Masriya dan Ketua MKA LAMR Kota Pekanbaru Datuk Seri Rizky Bagus Oka, memberikan apresiasi tinggi terhadap kreatifitas generasi muda dalam menyuarakan isu penting melalui pantun.
“Melestarikan Budaya itu seperti menjaga akar pohon besar. Jika akar kuat, batangnya kokoh, dan daunnya akan rindang. Begitu juga dengan budaya Melayu kita, harus terus dirawat, apalagi jika bisa menjadi wadah kampanye menjaga lingkungan,” ujar Kapolda Riau dalam sambutannya.
Dalam kesempatan sambutan dari Walikota Pekan Baru
“Kami Ucapkan terima Kasih kepada Pak Kapolda Riau yang telah memberikan Support dalam mengembangkan Budaya Melayu yang ada di Kota Pekanbaru dan kami juga akan terus berusaha untuk memperkenalkan Budaya Melayu agar Kebudayaan Melayu di Kota Pekanbaru bisa dilestarikan kepada generasi muda.”
Kami berharap kepada seluruh masyarakat untuk kita sama – sama saksikan kegiatan Festifal Kreatif Budaya Melayu Dalam Rangka Lomba Berbalas Pantun Dengan Tema Kelestarian Alam & Karhutla semoga terhibur dengan diadakannya kegiatan ini.
Dengan diadakannya kegiatan ini, semoga UMKM – UMKM di sekitaran Wilayah Kecamatan Senapelan bisa berkembang, sehingga memberikan Pendapatan terhadap UMKM sekitar.
Kegiatan dilanjut dengan Sesi I Festifal Kreatif Budaya Melayu dalam Rangka Lomba Berbalas Pantun dengan Tema Kelestarian Alam & Karhutla
Tari Persembahan Melayu (Tari Jalan Panjang). Kegiatan dilanjut dengan sesi II Festifal Kreatif Budaya Melayu dalam Rangka Lomba Berbalas Pantun dengan Tema Kelestarian Alam & Karhutla
Sambutan Kapolresta Pekanbaru menyampaikan, terimakasih kepada Bapak Kapolda & Walikota Pekanbaru baru yang telah menghidupkan kembali Budaya Melayu dengan mengadakan acara Festifal Kreatif Budaya Melayu dalam Rangka Lomba Berbalas Pantun dengan Tema Kelestarian Alam & Karhutla semoga kegiatan ini bisa berlanjut dan memberikan motifasi kepada anak muda untuk menghidupkan kembali Budaya Melayu yang telah dipersembahkan Nenek Moyang kita di masa lalu.
– Adapun kegiatan ini dilakukan untuk mengkampanyekan terhadap bahayanya Karhutla, sehingga kita bisa bersama – sama untuk tidak membakar hutan yang dapat merugikan kita semua.
– Selanjutnya saya menghimbau kepada masyarakat untuk bersama – sama menjaga lingkungan sekitar dan jangan membuang sampah sembarangan, karena dapat merusak keindahan & mencemarkan lingkungan di Kota Pekanbaru.
Pantun-pantun penuh makna membanjiri panggung. Seorang peserta melantunkan,
“Terbit mentari di ufuk timur, embun pagi basahi ladang. Jangan hutan dibakar lagi, nanti kita sendiri yang malang.”
Festival ini juga menghadirkan pameran seni, pertunjukan musik tradisional, dan bazar UMKM Khas Melayu. Pemenang lomba pantun akan diumumkan pada malam penutupan, dan akan menerima penghargaan dari Dinas Kebudayaan serta Lingkungan Hidup Provinsi Riau.
Dengan semangat gotong royong antara budaya dan kesadaran lingkungan, festival ini menjadi simbol bagaimana kearifan lokal bisa menjadi jalan kreatif menjaga alam. (Redaksi)
